Potensi Superblok Surabaya Tinggi

Kebutuhan apartemen di wilayah barat Surabaya masih tinggi. Selain sebagai tempat tinggal, apartemen sebagai media investasi juga masih menjanjikan. Sebab, harga sewa hunian vertikal jauh lebih tinggi timbang rumah tapak atau landed house.

Project Manager PT PP Properti, pengembang superblok Grand Sungkono Lagoon, Rudy Harsono mengatakan bahwa investasi di sektor properti masih menjadi buruan konsumen. Kenaikan harga mencapai 20–30 persen setiap tahun. ’’Bahkan, kalau lokasinya strategis bisa naik antara 100 persen–200 persen,’’ kata Rudy pekan lalu.

Menurut dia, nilai tambah berupa konsep baru pada apartemen bisa mendongkrak harga properti tersebut. Rudy menyebutkan, dalam pembangunan superblok, termasuk di dalamnya apartemen, office, dan shopping mall, nanti mengusung konsep green, healthy, dan smart building. Di antara total 3,5 hektare, sebanyak 60 persen digunakan untuk ruang terbuka hijau. ”Untuk menunjang konsep tersebut, kami menggandeng BUMN lain, seperti Telkom untuk penerapan smart building dan PGN untuk suplai gas,’’ jelasnya. Disebutkan, nilai investasi untuk superblok itu Rp 5 triliun dan hampir 70 persen untuk pembangunan apartemen.

Sebelum memutuskan membangun superblok Grand Sungkono Lagoon, pihaknya melakukan studi kelayakan untuk jenis properti yang sesuai dibangun di kawasan tersebut. Salah satunya yang menunjukkan kebutuhan apartemen di Surabaya Barat masih tinggi. ’’Selain di Surabaya, kami juga sedang membangun superblok di Bekasi. Potensi di sana juga luar biasa tinggi,’’ urainya.

Sementara itu, untuk menunjang penjualan proyek tersebut, PT PP Properti menggandeng Era Tjandra. Director Era Tjandra Daniel Sunyoto mengatakan, potensi investasi di Surabaya Barat masih bagus. Terutama untuk proyek apartemen dinilai memberikan pengembalian investasi yang menjanjikan.

’’Kalau dihitung, harga sewa landed house hanya 2–3 persen dari harga beli tiap tahun. Beda dengan apartemen yang bisa mencapai 8–10 persen. Apalagi permintaan untuk sewa apartemen masih tinggi, terutama kalangan ekspatriat. Mereka cenderung menyewa apartemen daripada rumah karena lebih praktis. Apalagi dekat dengan akses tol. Banyak ekspatriat yang bekerja di perusahaan berlokasi di luar Surabaya,’’ ujarnya.

0 Response to "Potensi Superblok Surabaya Tinggi"

Post a Comment